DERET
BERKALA LAPANGAN USAHA TAHUN 2005-2009
DAN
PERAMALAN LAPANGAN USAHA TAHUN 2016
DI
KABUPATEN
GARUT
Sheny
Puspita Indriyani
Jurnal
Statistika dan Probabilitas
Sekolah
Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor
Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia
Email : 1306129@sttgarut.ac.id
ABSTRAK
Data deret berkala adalah sekumpulan
data yang dicatat dalam periode tertentu, digunakan untuk
meramalkan kondisimasa mendatang, dalam
jangka pendek (kurang dari 1tahun ) atau jangka panjang (lebih dari3
tahun).
Manfaat dari analisis data berkala adalah berguna
untuk penyusunan recana, mengetahui kondisi masa mendatang atau
meramalkan kondisi masa mendatang.
Dalam topik pembahasan kali ini,
yang akan diambil sebagai bahan pembahasan adalah tentang Lapangan Usaha
Pertanian yang ada di Kab.Garut.
Mengingat lapangan pekerjaan yang semakin hari semakin sulit, maka tidak ada
salahnya bila membuka lapangan usaha sendiri. Maka dari itu, penulis membuat
data peramalan lapangan usaha pertanian yang akan tersedia pada tahun 2016.
Kata kunci : data, deret, jangka,
kondisi, periode.
I.
PENDAHULUAN
Analisis deret waktu (time
series analysis) merupakan metode yang mepelajari deret waktu, baik dari
segi teori yang menaunginya maupun untuk membuat peramalan (prediksi).
Prediksi/peramalan deret waktu adalah penggunaan model untuk memprediksi nilai
di waktu mendatang berdasar peristiwa yang telah terjadi. Di dunia bisnis, data
deret waktu digunakan sebagai bahan acuan pembuatan keputusan sekarang, untuk
proyeksi, maupun untuk perencanaan pada masa depan.
II.
LANDASAN
TEORI
2.1
Peramalan
Peramalan
(forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan
datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Metode
peramalan kuantitatif dijelaskan Supranto (2000) terdiri dari metode
pertimbangan, metode regresi, metode kecendrungan (trend method), metode input
output, dan metode ekonometrika. Metode kecendrungan (trend method) menggunakan
suatu fungsi seperti metode regresi dengan variable X menunjukkan waktu. Tepat
tidaknya peramalan ditentukan oleh kriteria yaitu berkaitan dengangoodness
of fit yang menunjukkan
bagaimana model peramalan dapat menghasilkan peramalan yang baik. Selain itu
ada tiga kriteria yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu:
1) Pola data;
2) Faktor biaya peramalan; dan
3) Faktor kemudahan.
Penentuan
ketepatan peramalan pada umumnya berdasarkan beberapa metode, yaitu nilai Sidik
Ragam (F-Test), Koefisien determinasi, Kuadrat Tengah Galat (Mean Square
Error (MSE), dan Persentase
Galat (Percentage Error (PE)).
2.2
Deret Waktu
Deret
waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu
periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus mempunyai
periode waktu yang berurutan.
Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan, minggu, hari atau jam. Runtut waktu dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu.
Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan, minggu, hari atau jam. Runtut waktu dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu.
Analisis
deret waktu (time series analysis)
dipakai untuk meramalkan kejadian di masa yang akan dating berdasarkan urutan
waktu sebelumnya. Ada beberapa teknik untuk meramalkan kejadian di masa yang
akan datang berdasarkan karakteristik data, misalnya teknik smoothing, teknik
siklus, dan teknik musiman.
2.3
Trend
Trend
adalah pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang kadang-kadang
dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva mulus. Suatu gerakan
kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari
rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata (smooth).

1.
Trend Linier
Sering
kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati garis luruus.
Deret waktu seperti inilah yang termasuk dalam trend linier. Persamaan trend
linier adalah sebagai berikut:

Dengan
nilai a dan b diperoleh dari rumus:
Dimana Yt menunjukan nilai taksiran Y pada nilai
t tertentu. Sedangkan a adalah nilai intercept dari Y, artinya nilai Yt akkan sama dengan a jika nilai t =
0. Kemudian b adalah nilai slope, artinya besar kenaikan
nilai Yt pada setiap nilai t. Dan nilai t sendiri adalah nilai tertentu yang
menunjukan periode waktu.
2.
Trend Kuadratik
Jika
trend linier merupakan deret waktu yang berupa garis lurus, maka trend
kuadratik merupakan deret waktu dengan data berupa garis parabola.

Persamaan
untuk trend kuadratik adalah:
3.
Trend
Eksponensial
Untuk
mengukur sebuah deret waktu yang mengalami kenaikan atau penurunan yang cepat
maka digunakan metode trend eksponensial. Dalam metode ini digunakan persamaan:
Tetapi
dalam melakukan perhitungannya, persamaan di atas dapat diubah ke dalam bentuk
semi log, sehingga memudahkan untuk mencari nilai a dan b.

4.
Memilih Trend
Terbaik
Untuk
membuat suatu keputusan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
berdasarkkan deret waktu diperlukan suatu metode peramalan yang paling baik
sehingga memiliki nilai kesalahan yang cenderung kecil. Terdapat beberapa cara
untuk menentukan metode peramalan mana yang akan dipilih sebagai metode
peramalan yang paling baik, diantaranya Mean
Square Error(MSE).
Untuk
mencari MSE digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana
nilai e adalah selisih antara nilai Y dengan peramalan (Yt). Model yang
memiliki MSE paling kecil adalah model persamaan
yang paling baik.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Trend Linier

3.2 Trend Kuadratis


3.3 Trend Eksponensial


3.4 Peramalan pada tahun 2016

IV.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi, dengan adanya
metode deret berkala dan permalan, kita dapat mengetahui jumlah lapangan usaha
pertanian di tahun 2016 adalah:

DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar